Kementerian kesehatan China atau Tiongkok telah mengonfirmasi penularan virus misterius yang disebut mirip SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) antar manusia. Menular dari orang ke orang. Virus ini telah menyebar di seluruh negeri, bahkan banyak negara, dan memicu kecemasan tentang kemungkinan memburuknya wabah besar ini. Apalagi, jutaan orang akan melakukan perjalanan untuk perayaan tahun baru Imlek, Sabtu (25/1/2020) lusa.
Mengutip The Guardian, Ahli Pernapasan dan Kepala Tim Komisi Kesehatan Nasional, Zhong Nanshan, yang menginvestigasi wabah ini, mengonfirmasi adanya dua kasus infeksi di Provinsi Guangdong, China. Kasus tersebut disebabkan oleh penularan dari manusia ke manusia dan tenaga medis pun turut terinfeksi. Sebelumnya, pihak berwenang sempat melaporkan adanya 139 kasus baru dari jenis virus corona baru.
Departemen Kesehatan China melaporkan pula 440 orang tertular virus corona jenis baru itu, sejak virus Corona pertama kali terdeteksi Desember lalu di pusat Kota Wuhan. Terkonfirmasi juga adanya laki laki berusia 89 tahun yang meninggal dunia akibat virus tersebut di Wuhan. Meninggalnya lelaki ini pun menambah daftar kematian akibat virus corona menjadi empat kasus.
Virus Corona membawa kekhawatiran tersendiri karena hubungannya dengan sindrom pernafasan akut parah atau SARS yang pernah menewaskan 774 orang di seluruh daratan China dan Hongkong pada tahun 2002 hingga 2003. Virus corona ditularkan antara hewan dan orang. Wabah di Wuhan dihubungkan dengan pasar makanan laut yang kini telah ditutup, di mana hewan hewan hidup dijual.
World Health Organization (WHO) mengungkapkan hewan menjadi kemungkinan terbesar sumber virus berasal dari hewan dengan penularan terbatas antar manusia yang melakukan kontak intens. WHO mengatakan bahwa pihaknya akan mengadakan sebuah pertemuan darurat di Jenewa pada Rabu (22/1/2020) untuk mendiskusikan virus corona ini. Asisten Profesor dari Yale School of Public Health, Xi Chen, mengatakan kemungkinan penularan dari manusia ke manusia menjadi besar dengan banyaknya kasus wabah yang terkonfirmasi.
"Sulit untuk melihat semua kasus ini bersumber dari hewan hewan dari pasar yang sama," ungkapnya sebagaimana diberitakan The Guardian. Pihak berwenang masih tidak dapat mengidentifikasi sumber infeksi. Kondisi ini menjadi penghambat pemerintah untuk mengontrol wabah. Sementara itu, sejak 1 Januari 2020, pasar makanan laut Huanan telah ditutup. Akan tetapi, sejumlah kasus justru dialami oleh para pasien yang tidak pernah mengunjungi pasar tersebut.
"Apa yang menjadi perhatian saya adalah sumber infeksi. Kita tidak tahu. Padahal, itu adalah hal yang terpenting. Tanpa mengetahuinya, kita tidak tahu bahayanya dan seberapa sulitnya ia," ungkap Chen. Penyakit 'misterius' mirip pneumonia juga telah menyebar ke negara lain. Beberapa yang sudah terkonfirmasi antara lain Thailand, Jepang, Korea Selatan, Hong kong, Vietnam, dan Singapura. Penyakit mirip pneumonia ini telah terjangkit di Wuhan sejak Desember 2019 lalu.
Setelah melalui serangkaian pemeriksaan, penyakit yang telah merenggut nyawa 2 orang ini disebabkan oleh virus corona jenis baru. Apa bedanya pneumonia dan virus corona? Pneumonia adalah penyakit infeksi yang menyerang jaringan di paru paru.
Pneumonia biasanya disebabkan oleh berbagai macam organisme, seperti virus, bakteri atau jamur. Penyebab pneumonia paling umum adalah bakteri Streptococcus pneumoniae dan Mycoplasma pneumoniae. Dikutip dari WebMD, pneumonia sangat mudah ditularkan antar manusia lewat udara seperti saat batuk dan bersin.
Virus dan bakteri penyebab pneumonia dapat dengan mudah keluar melalui hidung atau mulut kemudian menginfeksi tubuh yang lain. Adapun virus corona atau coronavirus adalah virus yang menyebabkan penyakit mulai dari gejala ringan seperti flu biasa hingga parah seperti SARS atau Severe Acute Respiratory Syndrome dan MERS CoV. Namun virus yang menjadi wabah di China berbeda dengan SARS dan MERS CoV.
Disebutkan bahwa virus corona Wuhan adalah jenis baru. Infeksi virus corona dapat menyebabkan demam, batuk, dan sesak napas sehingga sangat berbahaya pada lansia atau orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah atau sedang terinfeksi penyakit lain. Dalam kasus yang parah, infeksi ini dapat menyebabkan gagal pernapasan dan terkadang gagal ginjal.
Beberapa virus corona ditularkan dengan mudah dari manusia ke manusia dan ada juga yang tidak. Untuk kasus yang terjadi di Wuhan, China, sampai saat ini belum diketahui secara pasti penyebab penularan virus tersebut. Virus Corona China yang muncul akhir akhir ini, dinilai memiliki kesamaan dengan virus Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
SARS muncul di China tahun 2002, menyebar ke seluruh dunia walaupun dapat cepat dibendung, tahun 2003. Korban meninggal akibat direnggut virus SARS dalam kurun waktu 2002 2003 berjumlah 774 jiwa. SARS adalah virus yang ditularkan melalui tetesan yang menyebar ke udara ketika penderitanya batuk, bersin, atau berbicara. Tidak ada penularan yang diketahui sejak tahun 2004.
Dampaknya adalah demam, batuk kering, sakit kepala, nyeri otot, dan kesulitan bernapas adalah gejalanya. Tidak ada pengobatan, kecuali perawatan suportif. Cara Penyebaran SARS melalui uap air udara pernapasan (batuk atau bersin), melalui kontak kulit (jabat tangan atau pelukan), melalui air liur (berciuman atau minuman bersama), dan melalui kontak dengan permukaan yang terkontaminasi (selimut atau pegangan pintu).