SehatQ.com mengulas mengenai berbagai informasi yang berkaitan dengan dunia kesehatan, salah satunya mengenai penyakit gangguan saluran pernapasan yang dikenal sebagai penyakit paru obstruktif kronis dan bagaimana cara pengobatannya.
Metode pengobatan yang belakangan banyak dianjurkan untuk mengatasi penyakit paru obstruktif kronis adalah terapi aerosol dengan memanfaatkan metode hirup untuk memasukkan obat ke dalam tubuh. Ada 2 metode yang biasa dipakai pada terapi ini, yaitu semprot dan uap. Keduanya menggunakan alat bantu bernama nebulizer atau inhaler.
Perangkat Terapi Aerosol
Terapi aerosol dianggap lebih efektif dibanding obat oral (minum) karena mampu mengantarkan obat langsung ke saluran napas sehingga efeknya dirasakan seketika. Menurut catatan SehatQ.com ada dua jenis alat yang digunakan untuk obat-obatan terapi aerosol, yaitu:
1. Inhaler
Pada terapi aerosol menggunakan inhaler ada beberapa jenis obat yang digunakan, yaitu bronkodilator, kortikosteroid, dan antikolinergik. Obat-obatan ini dapat membantu melegakan saluran pernapasan, mengobati infeksi akibat bakteri, dan membantu relaksasi otot serta mengencerkan dahak.
Terapi aerosol menggunakan inhaler menggunakan cara penyemprotan obat melalui corong atau masker. Terapi ini jauh lebih cepat daripada obat minum, karena tidak perlu melalui proses di saluran cerna. Selain itu, bentuknya yang relatif kecil lebih praktis untuk dibawa ke mana-mana. Terapi ini menggunakan metode inhaler dapat dilakukan dalam 3 jenis, yaitu:
- Metered Dose Inhaler
Yaitu metode pengobatan untuk mengobati penyakit paru obstruktif kronis dengan memasukkan obat dalam bentuk aerosol langsung ke paru-paru. Agar obat bisa diserap, Anda harus menekan perangkat ini sehingga obat langsung mengembus dalam paru-paru.
- Dry Powder Inhaler
Terapi aerosol juga bisa dilakukan menggunakan alat bernama dry powder inhaler. Penggunaannya jauh lebih mudah dibanding perangkat sebelumnya. Anda tidak perlu menekan tabung inhaler, hanya menghirup alat ini sehingga obat di dalamnya bisa terhirup dan langsung bereaksi untuk mengatasi masalah pernapasan.
- Soft Mist Inhaler
Perangkat ini sedikit berbeda dengan kedua alat inhaler lainnya, karena mengubah obat dari bentuk cair ke uap sehingga dapat memaksimalkan kinerja obat karena penyerapan obat langsung masuk ke paru-paru.
2. Nebulizer
Pengobatan penyakit paru obstruktif kronis menggunakan perangkat terap aerosol juga bisa digunakan dengan nebulizer. Perangkat ini mengubah obat cair menjadi uap sehingga bisa dihirup oleh penderita penyakit paru obstruktif kronis.
Perbedaannya dengan inhaler hanya dalam ukuran yang jauh lebih besar sehingga tidak praktis untuk penggunaan luar. Biasanya nebulizer digunakan untuk penggunaan di rumah bukan untuk dibawa saat bepergian.
Berikut beberapa jenis alat nebulizer yang digunakan untuk metode pengobatan aerosol:
- Vibrating mesh
Perangkat ini paling ringan di antara 3 perangkat nebulizer lainnya sehingga mudah dibawa bepergian dan menghasilkan suara yang sangat minim. Jadi, tidak akan ada suara mengganggu saat penggunaannya.
- Jet
Perangkat ini menghasilkan uap dengan menggunakan udara bertekanan tinggi. Tipe jet biasanya menimbulkan suara berisik juga agak sulit untuk dibersihkan. Oleh sebab itu, banyak pasien dengan penyakit paru kurang menyukai penggunaan perangkat ini.
- Ultrasonik
Perangkat nebulizer ini menggunakan metode suara ultrasonik yang getarannya akan menghasilkan uap dari obat cair. Alat ini lebih nyaman digunakan dibanding jet karena menimbulkan suara yang lebih minim.
Penggunaan inhaler atau nebulizer untuk terapi aerosol sama-sama efektif. Namun, pilihan tindakan medis dalam terapi aerosol ini umumnya akan disarankan sesuai dengan kenyamanan, kemampuan ekonomi, dan kecocokan obat yang hendak digunakan. Mau tahu lebih banyak mengenai dunia kesehatan, kunjungi website SehatQ.com untuk mendapatkan berbagai informasi terkini dan terlengkap.
Sumber: