Untuk mencegah penularan virus corona (Covid 19), pemerintah menganjurkan masyarakat untuk bekerja, belajar, dan beribadah dari rumah. Sejak kebijakan tersebut diterapkan, pembelajaran anak anak usia sekolah pun dijalankan dari rumah masing masing. Ketua Umum Komisi Nasional (Komnas) Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait, menyampaikan masa masa sekolah berbasis rumah ini harus dapat dimanfaatkan oleh orang tua untuk meningkatkan kedekatan pada anak.

Selain itu, sebagai bagian dari komisi yang bertugas memberikan pembelaan dan perlindungan bagi anak Indonesia, Arist pun memintasecara tegas agar para orang tua di Indonesia dapat menciptakan rumah yang ramah dan bersahabat dengan anak. Arist pun mendorong para orang tua untuk menjadikan momen ini sebagai kesempatan mengubah pola asuh otoriter menjadi pola asuh yang mengedepankan proses dialogis serta partisipatif. Arist menambahkan, anjuran pemerintah untuk tetap berada di rumah juga sebaiknya dimanfaatkan orang tua untuk merajut komunikasi yang lebih baik dengan anak.

Dengan demikian, diharapkan kebijakan sekolah berbasis rumah dapat berjalan efektif dan menguatkan ketahanan keluarga. "Kesempatan bagi orang tua untuk membangun kedekatan antara anak dan orangtua, saling membagi, saling membantu bercengkrama, bermain dan menjadikan anak sebagai sahabat orang tua," tutur Arist. "Sehingga kebijakan sekolah berbasis rumah dapat berjalan efektif dan dengan sendirinya terjadi penguatan atas ketahanan keluarga," sambungnya.

Arist menambahkan, membangun rumah ramah anak dan mengedepankan pola asuh yang dialogis dan partisipatif akan membuat anah lebih betahtinggal di rumah. Anak pun akan memperoleh haknya atas pendidikan dan pengasuhan yang menyenangkan saat berada di rumah. "Apabila rumah kita sudah menjadi rumah yang ramah dan kondusifserta kehadiran orang tua dan seisi rumah sudah bersahabat dengan anak, dengan sendirinya hak anak atas bemain dan hak anak atas pendidikan dan pengasuhan yang menyenangkan bisa terjadi," kata Arist.

"Ciptakan dan sepakatilah bentuk bentuk bermain bersama dirumah yang melibatkan anak, orangtua dan seisi rumah menyenangkan",tambahnya. Selain itu, Arist juga meminta para orang tua untuk membekali imunitas anak sebagai upaya mencegah penularan virus corona. "Segera membangun rumah yang senantiasa terus beribadah (kecerdasan spiritualitas) dan selalu mengucap syukur dalam situasi apapun termasuk dalam menghadapi pandemi virus corona," lanjutnya.

Arist juga mengimbau orang tua untukmengajarkan anak disiplin dalam menjalanan protokol kesehatan untuk melawan pandemi Covid 19. "Senantiasalah hidup bersih, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, tidak keluar rumah, dan tidak berjabat tangan sesama teman di luar rumah," tambah Arist. "Hindarkan anak dari kerumunan dan teruslah beribadah," sambungnya.

Menurut Arist,sebelum Indonesia diserangwabah virus corona,ditemukan fakta bahwa lingkungan terdekat anak lah yang umumnya menjadi pelaku pelanggaran hak anak termasuk kekerasan dan pelanggaran hak anak. Lingkungan rumah, bahkan lingkungan sekolah, bisa menjadi sumber malapetaka bagi anak. "Dengan demikian, kebijakan sekolah berbasis rumah ini adalah kesempatan bagi orangtua dan masyarakat untuk membangun rumah yang ramah dan bersahabat bagi anak," tekan Arist.

Jumlah pasien positif virus corona (COVID 19) di Indonesianaik menjadi2.092pasien,Sabtu (4/4/2020). Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto, mengungkapkan jumlah itumeningkat sebanyak106 orang, dari jumlah yang dilaporkansebelumnya,Jumat(3/4/2020). "Hari ini kami melakukan pendataan, Kita masih cukup berprihatin, pada hari ini masih terjadi penambahan kasus untuk konfirmasi positif sebanyak 106 kasus sehingga total menjadi 2.092 kasus konfirmasi positif dengan menggunakan pemeriksaan molekuler," tutur Yuri, dalam konferensi pers yang disiarkan secara langsung di kanal YouTube BNPB, Sabtu sore.

Sementara itu, kasus kematian akibat Covid 19 pun bertambah 10 orang, sehingga kini jumlah kasus kematian terhitung sebanyak191 kasus. Kabar baiknya, Yurianto menyampaikan, terdapat16 pasien yang dinyatakan sembuh, sehingga total pasien sembuh bertambah menjadi150 orang. Menurut data sebelumnya, jumlah pasien positif corona terhitung1.986 pasien per 3 April 2020.

Sedangkan total pasien yang dinyatakan sembuh sebanyak134 orang dan pasien yang meninggal dunia berjumlah181 orang. Lebih lanjut, Yuri menyampaikan, pemerintah telah melakukan pendorongan logistik berupa alat pelindung diri (APD) dan masker ke sejumlah daerah di Indonesia. Ia menyebutkan, terdapat 5.000 hingga 7.000 APD yang disalurkan.

Sementara itu, jumlah masker yang disalurkan yaitu sekitar 20.000 hingga 150.000 masker. "Kegiatan kegiatan ini adalah bukti bahwa pemerintah berkepentingan dan sangat memperhatikan kebutuhan layanan di daerah, di semua lini pelayanan kesehatan," tegasnya. Menurut Yuri, bantuan logistik tersebut tidak hanya disalurkan ke rumah sakit milik pemerintah saja namun juga ke berbagai rumah sakit swasta, klinik, hingga puskesmas.