Bali sebagai tempat wisata dilengkapi pula dengan makanan khas yang bisa patut masuk daftar kulineran. Kuliner khas Balimenggunakan bumbu khas Bali yang punya cita rasa tersendiri. Daging yang diolah menjadi sate lilit dilekatkan hingga menempel pada tusukan satenya yang terbuat dari tangkai bambu atau batang serai.

Bahan daging satenya sendiri merupakan daging cincang berbumbu khas. Jenis daging untuk sate lilit khas Bali sendiri menggunakan daging hewan mulai dari ayam, sapi, babi, dan ikan tenggiri. Sate lilit mudah dijumpai di Bali karena hampir semua warung makan menyediakan menu ini.

Hidangan ini adalah hidangan nasi yang dilengkapi dengan aneka lauk pelengkap. Aneka lauknya semua berbumbu khas Bali, ada sayuran hingga protein hewani. Tidak ketinggalan ada sambal matah.

Dikenal juga dengan istilah nasi jenggo, sajian ini merupakan nasi yang dibalut dengan daun pisang. Konon makanan ini baru muncul ketika krisis moneter pada 1997. Pada saat itu hidangan nasi ini dijual dengan harga Rp 1.500.

Nominal 1.500 dalam bahasa Hokkien disebutjeng go. Makanan Bali satu ini berupa hidangan ayam dan terkadang bebek, yang dimasak utuh dan bagian perutnya diisi dengan berbagai macam bumbu dan rempah. Ayam yang sudah dibumbui kemudian dibungkus daun pisang atau daun pinang dan dipanggang.

Proses memanggangnya menggunakan panas bara api sekam, bisa memakan waktu pematangan selama sehari semalam. Rasaayam betutugurih dan pedas. Dahulu hidangan ini merupakan sajian pada upacara keagamaan, tetapi kini bisa dimakan kapan pun.

Serombotan bisa dibilang merupakan hidangan mirip urap yang berbahan utama sayuran. Bedanya, sayuran pada serombotan terdiri dari bayam, kangkung, kacang panjang, buncis, tauge, terong bulat, dan pare. Bumbunya juga khas Bali, antara lain kunyit, kencur, lengkuas, dan bumbu kacang pedas.

Serombotan bisa disantap sebagai makanan sepinggan atau dilengkapi dengan nasi dan tipat. Bubur mengguh terdiri dari bubur, ayam suwir, potongan ayam dengan bumbu rempah yang disiram kuah kaldu ayam kental. Bubur mengguh berasal dari Buleleng, Bali kawasan Utara.