Samsung, salah satu raksasa teknologi asal Korea Selatan, kembali menegaskan komitmennya di dunia extended reality (XR) dengan mengumumkan persiapan peluncuran headset Mixed Reality (MR) terbaru mereka. Perangkat ini dipastikan akan menggunakan chipset terbaru dari Qualcomm, yakni Snapdragon XR2+ Gen 2, yang diklaim membawa peningkatan signifikan dari sisi performa dan efisiensi. Untuk informasi lebih lanjut baca selengkapnya di matasemar.com.

Kolaborasi Besar dengan Qualcomm dan Google

Samsung tidak bergerak sendiri dalam pengembangan headset MR ini. Perusahaan ini menggandeng dua nama besar di industri teknologi: Qualcomm dan Google. Qualcomm akan menyediakan dapur pacu berupa Snapdragon XR2+ Gen 2, sementara Google berperan dalam penyediaan platform dan sistem operasi berbasis Android XR yang dirancang khusus untuk pengalaman mixed reality.

Kolaborasi ini menandai langkah strategis Samsung untuk menghadirkan perangkat MR yang mampu bersaing dengan produk sejenis dari Apple (Vision Pro) dan Meta (Quest). Dengan kekuatan hardware dari Qualcomm dan ekosistem software dari Google, headset ini diharapkan mampu menawarkan pengalaman XR yang mulus dan imersif.

Snapdragon XR2+ Gen 2: Jantung dari Headset MR Samsung

Snapdragon XR2+ Gen 2 adalah versi peningkatan dari XR2 Gen 2 yang sebelumnya telah digunakan dalam beberapa perangkat AR dan VR. Varian “plus” ini membawa peningkatan kecepatan pemrosesan hingga 15% lebih tinggi serta efisiensi termal yang lebih baik, memungkinkan penggunaan dalam sesi yang lebih panjang tanpa overheating.

Chipset ini juga mendukung hingga 12 kamera eksternal sekaligus, memberikan potensi untuk pelacakan tangan, mata, dan lingkungan sekitar secara simultan. Hal ini akan meningkatkan kualitas augmented reality dan membuat interaksi di ruang virtual lebih natural.

Samsung menyatakan bahwa perangkat mereka akan menawarkan resolusi layar tinggi, refresh rate cepat, serta latensi rendah—semua didukung oleh performa tinggi dari XR2+ Gen 2.

Fokus pada Pengalaman Mixed Reality Premium

Berbeda dengan pendekatan Meta yang berfokus pada pasar menengah, Samsung tampaknya mengincar segmen premium dengan headset MR ini. Perangkat ini akan menyasar pengguna profesional, kreator konten, hingga konsumen yang mencari pengalaman XR terbaik di kelasnya.

Beberapa bocoran menyebutkan bahwa headset ini akan menggunakan panel layar OLED mikro dengan resolusi 4K untuk masing-masing mata, menjanjikan visual yang tajam dan warna yang lebih hidup. Selain itu, akan tersedia juga fitur spatial audio, pelacakan gerakan tubuh penuh, serta dukungan aplikasi XR dari Google Play Store versi khusus.

Saingan Serius untuk Apple Vision Pro?

Dengan hadirnya Samsung ke pasar MR, kompetisi dengan Apple tampak semakin sengit. Apple Vision Pro yang telah diluncurkan lebih dulu menawarkan teknologi canggih namun dengan harga sangat premium. Samsung diperkirakan akan memposisikan headset mereka dengan spesifikasi serupa namun harga yang lebih kompetitif.

Kehadiran Samsung juga dapat menjadi katalis penting bagi ekosistem Android XR yang saat ini masih kalah berkembang dibandingkan ekosistem Apple. Dengan dukungan penuh dari Google, Samsung berpotensi menjadi pemimpin baru di pasar mixed reality berbasis Android.

Jadwal Rilis dan Antisipasi Pasar

Meski Samsung belum mengumumkan tanggal rilis resmi, sejumlah analis industri memperkirakan headset ini akan diperkenalkan pada paruh kedua tahun 2025. Ada kemungkinan perangkat ini akan diumumkan bersamaan dengan acara besar Samsung, seperti Galaxy Unpacked atau CES.

Pasar dan komunitas teknologi sangat menantikan perangkat ini, terutama karena Samsung selama ini dikenal sebagai inovator di bidang display dan mobile hardware. Kehadiran headset MR ini berpotensi membawa gelombang baru dalam adopsi teknologi XR secara massal.

Penutup

Headset Mixed Reality Samsung dengan Snapdragon XR2+ Gen 2 menjadi penanda keseriusan perusahaan dalam masuk ke dunia XR yang semakin berkembang. Dengan kolaborasi strategis bersama Qualcomm dan Google, serta fokus pada performa dan kualitas pengalaman pengguna, perangkat ini berpotensi menjadi salah satu inovasi terbesar dalam industri teknologi imersif.