Perkembangan kognitif anak usia dini berbeda-beda karena ini masuk dalam kemampuan daya ingat hingga pengambilan keputusan ke depannya. Salah satunya dipengaruhi oleh perkembangan tengkorak dan otak yang akan berlangsung paling utama di 2 tahun usianya. Berikut tahapan perkembangan kognitif anak.
Tahapan Sensorimotor
Anak mulai memiliki kemampuan untuk mengenali dunianya dengan mengoptimalkan fungsi indera yang dimiliki. Anak secara bertahap akan belajar melakukan manipulasi objek. Anak akan mulai menunjukkan aksi di setiap hal yang dilihatnya.
Tahap Praoperasional
Tahapan yang dimulai sejak anak berusia 2 tahun ke atas sampai 7 tahun. Tahap anak mulai mengembangkan memori dan imajinasinya. Anak akan memiliki daya ingat lebih lama untuk hal apa saja yang terjadi dan dialaminya. Kemampuan anak pun bisa dilihat sudah pandai berhitung dan mencontoh banyak hal.
Tahap Operasional Konkret
Tahapan yang dialami pada usia 7 sampai 11 tahun membuat anak lebih peduli dengan hal yang ada di sekitarnya. Di mana anak lebih peka untuk memahami perasaan, pemikiran, dan keyakinan orang lain. Pada tahap ini anak bisa mulai bersikap untuk merespon apa yang sedang terjadi.
Tahapan Operasional Formal
Sebuah tahap perkembangan kognitif anak yang dimulai di atas usia 11 tahun. Tahap ini anak mulai bisa menggunakan logikanya dan memahami masalah yang terjadi. Selain itu, anak mulai bisa merencanakan sesuatu yang diinginkan.
Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan kognitif anak usia dini
-
Faktor keturunan yaitu anak akan memiliki kemampuan berpikir yang mirip dengan orang tuanya.
-
Faktor lingkungan yang akan mempengaruhi dimulai dari lingkungan keluarga, sekolah, dan tempat tinggal atau lingkungan bermainnya.
-
Faktor keluarga akan mempengaruhi perkembangan ini di mana hubungan antar keluarga akan terlihat oleh anak seiring usianya.
-
Faktor sekolah di mana cara guru mengajar akan mempengaruhi bagaimana perkembangan kognitif anak.
Perkembangan kognitif anak usia dini bisa dirangsang dengan berbagai permainan menarik. Mulai dari permainan petak umpet yang sederhana. Main lego yang juga sebagai sarana edukasi. Membacakan buku cerita juga menjadi cara untuk merangsang perkembangan kognitif anak dengan optimal.