Gempa di Sulawesi Barat tepatnya di Kabupaten Mamuju dan Majene telah mengakibatkan banyak kerusakan. Dampak ini meliputi ribuan rumah warga, fasilitas perkantoran dan ekonomi, layanan kesehatan hingga infrastruktur umum dan kantor militer. Oleh karena itu, diperlukan donasi untuk korban gempa.

Gempa di Sulawesi Barat dengan Korban Meninggal Mencapai 105 Orang

Validasi data mengenai korban meninggal akibat gempa bumi di Sulawesi Barat tetap dilakukan. Informasi sementara pada tanggal 27 Januari 2021 menyebut bahwa bencana alam ini memakan korban jiwa dengan total 105 orang dengan rincian Majene 10 orang dan Mamuju 95 orang.

Tim dari Kemensos, Polri, TNI dan Basarnas segera melakukan proses validasi ini guna mendapatkan data lebih akurat. Tujuannya agar para korban jiwa memperoleh santunan kepada ahli waris. Hal ini berdasarkan keputusan dari Sekda Provinsi Sulawesi Barat.

Sebanyak 554 korban luka-luka di Kabupaten Majene dimana terdapat 27.850 orang sudah melakukan pengungsian di 25 titik yang sudah disiapkan. Tempat ini tersebar mulai dari Desa Deking, Desa Limbua, Desa Lembang, Desa Kabiraan, Desa Kota Tinggi, Desa Kayu Angin dan lainnya.

Rusaknya Fasilitas Umum atas Dampak Gempa di Sulawesi Barat

Suasana duka sedang menyelimuti Sulawesi Barat setelah terjadi gempa bumi sebesar 6,2 di Kabupaten Majene dan Mamuju. Guncangan ini berlangsung pada dini hari ketika orang-orang sedang terlelap tidur serta menyebabkan sejumlah fasilitas umum hancur.

Kemendikbud mencatat jika ada 103 sekolah yang tercatat rusak akibat gempa bumi di Sulawesi Barat ini. Jumlah ini tersebar di beberapa kabupaten dimana sebanyak 18 bangunan tergolong mengalami kerusakan berat khususnya di daerah Mamuju.

Fasilitas umum seperti rumah sakit dan hotel juga diketahui mengalami kerusakan. Banyak jalanan yang putus sebagai penghubung antar rumah warga dan layanan kesehatan. Dampak ini membuat Kemendikbud akhirnya segera menjalankan pengelolaan bantuan terutama bagi pelajar setempat.

Total Kerugian Gempa di Sulawesi Barat

Total kerugian akibat gempa bumi di Kabupaten Mamuju dan Majene ini diperkirakan mencapai Rp 829,1 miliar per 26 Januari 2021 kemarin. Kabar ini disampaikan langsung oleh BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana). Besarnya angka tersebut terindikasi pada kedua wilayah di Sulbar.

Total kerugian di Kabupaten Majene disampaikan mencapai Rp 449,8 miliar dimana meliputi infrastruktur Rp 235 juta, lintas sektor Rp 2,1 miliar, layanan sosial Rp 76,9 miliar dan kawasan permukiman hingga Rp 365,3 miliar. Data ini mencakup rumah, fasilitas kesehatan dan ekonomi.

Sementara di Kabupaten Mamuju menunjukkan total kerugian mencapai Rp 379,3 miliar dimana infrastruktur Rp 1,3 miliar, layanan sosialRp 17,4 miliar, ekonomi Rp 50,4 miliar dan permukiman Rp 270,1 miliar. Data ini selanjutnya akan diproses dan ditindaklanjuti sebagai pemulihan pasca gempa.

Dukungan Penanganan untuk Rumah Rusak

BNPB telah memberikan dana bagi warga yang mengalami kerusakan pada rumahnya terutama jika tergolong rusak berat. Adapun besaran bantuan ini masing-masing sejumlah Rp 50 juta rupiah pada Rumah Rusak Berar, 25 juta bagi Rumah Rusak Sedang dan 10 juta Rumah Rusak RIngan.

BNPB juga sudah menyerahkan bantuan ini sebagai kebutuhan operasional terutama untuk penanganan dasar dan pokok sejumlah 4 miliar, Badan ini telah membagikan 8 tenda isolasi, 10 tenda pengungsi, 2000 makanan tambah gizi, 700 lembar selimut, 200 velbed, 500.000 masker dan lainnya.

BMKG masih memperkirakan jika masih ada gempa susulan yang terjadi. Hal ini membuat BNPB akhirnya menghimbau masyarakat untuk tetap waspada dan tenang mengenai potensi tersebut. Doni Monardo selaku BNPB meminta agar warga tidak mudah termakan dengan kabar bohon atau hoaks.

Gempa di Sulawesi Baratsebesar 6,2 SR telah mengakibatkan banyak kerusakan yang terjadi. Kini pemerintah setempat telah melakukan program pemulihan terutama untuk memperbaiki kerusakan pada fasilitas umum.