Pemerintah China telah mengeluarkan larangan perdagangan satwa liar sejak Minggu (26/1/2020) kemarin. Hal itu berkaitan dengan wabah mematikan Virus Corona yang telah memakan 80 korban jiwa dan menjangkit 2.500 lainnya. Otoritas kesehatan China mempercayai keberadaan pasar hewan di Kota Wuhan, China menjadi asal mula Virus Corona menular ke manusia.
Kini, tak hanya China yang resah dengan adanya Virus Corona. Seluruh dunia kini tengah diresahkian dengan keberadaan virus tersebut. Larangan perdagangan hewan liar itu akan terus berlanjut hingga Virus Corona ini bisa dikendalikan.
Selain akan mengarantina pusat penangkaran hewan liar, pemerintah China juga mengimbau warganya untuk tak memakan produk pruduk makanan yang berasal dari hewan liar. Hal itu disampaikan oleh staf Kementerian Pertanian dan Pedesaan pemerintah China. "Konsumen harus sepenuhnya memahami risiko kesehatan dari memakan hewan liar, menghindari daging buruan, dan makan dengan sehat," ucapnya, Minggu (26/1/2020).
Peraturan tersebut merupakan tindak lanjut dari pertemuan 19 pakar kesehatan di China. Pakar tersebut menyebut konsumsi dan perdagangan hewan liar adalah penyebab sejumlah penyakit. Di antaranya yakni Severe Acute Respiratory Syndrome (Sars) , dan flu burung H7N9.
"Mengontrol atau bahkan menghilangkan makanan dan perdagangan hewan liar terkait tidak hanya diperlukan untuk perlindungan ekologis," ucap pakar kesehatan China. "Tetapi juga sangat penting dalam mengendalikan risiko kesehatan masyarakat." Pakar kesehatan itu menambahkan, resiko penularan penyakit semakin meningkat seiring dengan meningkatnya kontak manusia dengan satwa liar.
Keterkaitan antara perdagangan dan konsumsi hewan liar sudah dicurigai sebagai sebab munculnya Virus Corona. Sebab, banyak pasien dengan gejala pneumonia ditemukan telah bekerja atau tinggal di dekat wilayah Wuhan. Sebuah video yang menunjukkan ifluencer China memakan katak hidup hidup viral di media sosial (Medsos).
Video itu viral di media sosial di tengah merebaknya wabah Virus Corona di China. Seorang pakar kesehatan di China, Yanzhong Huang mengatakan bahwa masyarakat negeri Tirai Bambu itu selama ini memang memiliki kebiasaan memakan hewan hidup hidup. "Ini hanya bagian dari budaya Tiongkok. Mereka suka memakan apa pun yang hidup," ucap Yanzhong Huang.
Kebanyakan masyarakat China bahkan percaya memakan hewan hidup hidup bisa menambah vitalitas pria. Namun, keberadaan pasar hewan di China bisa juga menjadi faktor lain penyebaran virus. Di pasar tersebut, campuran urine, feses, dan cairan tubuh lainnya dari hewan liar akhirnya bercampur dengan darah dari hewan yang disembelih.
Hal itu memberikan peluang ideal bagi virus dan bakteri untuk berkembang. Dalam video yang beredar pada 2016 lalu, tampak seorang pria mengambil seekor katak di sebuah kios. Pria tersebut langsung menggigit kepala katak tersut dan memakannya hidup hidup.
Ia bahkan dengan percaya diri menunjukkan aksinya itu di hadapan kamera. Ternyata, pria yang ada di dalam video tersebut adalah influencer terkenal di China. Banyak netizen yang merasa jijik dengan aksi pria tersebut.
Setelah melihat video itu, satu di antara netizen bahkan mengaku tak heran Virus Corona kini menyebar. "Saya tidak terkejut bahwa Virus Corona mulai menyebar di China, lihat orang ini," ucap netizen. Ada juga seorang netizen yang mengaku jijik dengan aksi pria tersebut.
"Ini benar benar membuatku mual. Dia baru saja mengambilnya dari sebuah kios di dalam pasar basah," ucapnya. Tak hanya itu, ada juga netizen yang mempertanyakan kondisi pria itu setelah memakan katak hidup hidup. "Saya ingin tahu bagaimana orang ini baik baik saja setelah aksi aneh ini," tulis netizen.
Hingga kini, Virus Corona telah menjangkit lebih dari 2.500 orang. Bahkan, virus ini menyebabkan 80 orang meninggal dunia. Virus yang diyakini berasal dari Kota Wuhan, China, ini telah menyebar ke sejumlah negara.
Di antaranya yakni Amerika Setikat (AS), Thailand, Kanada, Korea Selatan, Prancis, dan Australia.